Mata Internet Dunia: 5 Permintaan Pemerintah pada Masyarakat setelah BBM Naik -
5 Permintaan Pemerintah pada Masyarakat setelah BBM Naik - Akhir pekan lalu pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar. Premium yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara Solar dari awalnya Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Harga BBM kini semakin mahal.
Meskipun sudah menaikkan harga untuk menekan konsumsi BBM, pemerintah tetap menambah kuota subsidi BBM dari semula 46 juta kilo liter menjadi 48 juta kilo liter. Walaupun sudah ditambah, besaran kuota subsidi diperkirakan masih akan tetap jebol mengingat tingginya tingkat konsumsi BBM di masyarakat.
Pemerintah menyadari bahwa kebijakan kenaikan harga BBM jelas berpengaruh pada kondisi perekonomian masyarakat. Harga-harga barang dipastikan naik dan berpotensi menggerus daya beli masyarakat yang selama ini cukup kuat.
Dampak yang paling dikhawatirkan adalah tekanan terhadap masyarakat kurang mampu atau miskin. Pemerintah seolah yakin, jurus penanggulangannya melalui pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000 per rumah tangga sasaran (RTS) selama empat bulan bisa menjaga daya beli masyarakat miskin.
Kenyataannya tidak seperti yang diharapkan pemerintah. Banyak masyarakat yang ramai-ramai protes lantaran tidak diberi dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut.
Di balik itu, ada beberapa permintaan pemerintah ke masyarakat berkaitan dengan menjaga kuota subsidi BBM dan penggunaan dana BLSM. Merdeka mencoba merangkum beberapa permintaan pemerintah ke masyarakat pasca kenaikan harga BBM dan pencairan BLSM:
Meskipun sudah menaikkan harga untuk menekan konsumsi BBM, pemerintah tetap menambah kuota subsidi BBM dari semula 46 juta kilo liter menjadi 48 juta kilo liter. Walaupun sudah ditambah, besaran kuota subsidi diperkirakan masih akan tetap jebol mengingat tingginya tingkat konsumsi BBM di masyarakat.
Pemerintah menyadari bahwa kebijakan kenaikan harga BBM jelas berpengaruh pada kondisi perekonomian masyarakat. Harga-harga barang dipastikan naik dan berpotensi menggerus daya beli masyarakat yang selama ini cukup kuat.
Dampak yang paling dikhawatirkan adalah tekanan terhadap masyarakat kurang mampu atau miskin. Pemerintah seolah yakin, jurus penanggulangannya melalui pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000 per rumah tangga sasaran (RTS) selama empat bulan bisa menjaga daya beli masyarakat miskin.
Kenyataannya tidak seperti yang diharapkan pemerintah. Banyak masyarakat yang ramai-ramai protes lantaran tidak diberi dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut.
Di balik itu, ada beberapa permintaan pemerintah ke masyarakat berkaitan dengan menjaga kuota subsidi BBM dan penggunaan dana BLSM. Merdeka mencoba merangkum beberapa permintaan pemerintah ke masyarakat pasca kenaikan harga BBM dan pencairan BLSM:
1. Jangan keluyuran
Karena harga BBM makin mahal dan khawatir kuota subsidi BBM kembali jebol seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah menyarankan agar masyarakat tidak bepergian jika memang tidak perlu.
Menteri ESDM Jero Wacik mengajak masyarakat untuk menghemat BBM yang kini semakin mahal. Dengan tidak bepergian, otomatis akan mengurangi beban masyarakat.
"Naiknya BBM maka rakyat menghemat. Jangan keluyuran yang tidak perlu," ujarnya saat ditemui di kantor Pos cabang Sesetan, Denpasar, Bali, kemarin.
Menteri ESDM Jero Wacik mengajak masyarakat untuk menghemat BBM yang kini semakin mahal. Dengan tidak bepergian, otomatis akan mengurangi beban masyarakat.
"Naiknya BBM maka rakyat menghemat. Jangan keluyuran yang tidak perlu," ujarnya saat ditemui di kantor Pos cabang Sesetan, Denpasar, Bali, kemarin.
2. Punya anak maksimal 4
Pemerintah meminta masyarakat miskin untuk tahu diri dengan keekonomian yang dimilikinya. Sebagai masyarakat miskin, sebaiknya pasangan suami istri tidak memiliki banyak anak agar tidak terlalu banyak pengeluaran.
Menteri ESDM Jero Wacik meminta rumah tangga miskin tidak mempunyai anak lebih dari empat orang. Ini untuk menghindari beban hidup yang semakin berat.
"Masyarakat miskin paling tidak 4 maksimum punya anak," ujarnya saat penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos cabang Sesetan, Denpasar, Bali, kemarin.
Dia menyadari, setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beban hidup masyarakat miskin diyakini akan bertambah. Sebab, kenaikan harga BBM diikuti oleh harga komoditas lainnya.
Menteri ESDM Jero Wacik meminta rumah tangga miskin tidak mempunyai anak lebih dari empat orang. Ini untuk menghindari beban hidup yang semakin berat.
"Masyarakat miskin paling tidak 4 maksimum punya anak," ujarnya saat penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos cabang Sesetan, Denpasar, Bali, kemarin.
Dia menyadari, setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beban hidup masyarakat miskin diyakini akan bertambah. Sebab, kenaikan harga BBM diikuti oleh harga komoditas lainnya.
3. BLSM jangan buat beli rokok
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa melakukan inspeksi mendadak pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos KCP Kramat Jati, Jakarta Timur kemarin.
Selain melihat langsung pembagian BLSM, Hatta juga menyempatkan diri berkeliling dan menyalami penerima BLSM. Dalam dialognya dengan penerima BLSM, Hatta meminta agar uang BLSM digunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan bahan pangan.
"Jangan dipakai buat beli rokok bapak ya bu. Beli buat keperluan mendesak saja," kata Hatta.
Selain melihat langsung pembagian BLSM, Hatta juga menyempatkan diri berkeliling dan menyalami penerima BLSM. Dalam dialognya dengan penerima BLSM, Hatta meminta agar uang BLSM digunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan bahan pangan.
"Jangan dipakai buat beli rokok bapak ya bu. Beli buat keperluan mendesak saja," kata Hatta.
4. BLSM jangan buat beli handphone
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo juga memantau pembagian BLSM di Kantor Pos Cabang Cengkareng Jakarta Barat.
Cicip, sapaan akrabnya, sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang antre menunggu giliran pembagian bantuan. Dia berpesan agar uang bantuan dipergunakan sebaik-baiknya.
"Itu jangan di gunakan untuk membeli Hand Phone dan Rokok," katanya.
"Itu jangan di gunakan uwww-litykyukhat,co,idntuk memsdfsadfnatrtnretofdrtjdtykytkdndbeli Hawww-lihrtjkvkmbhnmhjbat,co,idnd Phone dan Rokok," katanya.
Cicip, sapaan akrabnya, sempat berdialog dan menyapa masyarakat yang sedang antre menunggu giliran pembagian bantuan. Dia berpesan agar uang bantuan dipergunakan sebaik-baiknya.
"Itu jangan di gunakan untuk membeli Hand Phone dan Rokok," katanya.
"Itu jangan di gunakan uwww-litykyukhat,co,idntuk memsdfsadfnatrtnretofdrtjdtykytkdndbeli Hawww-lihrtjkvkmbhnmhjbat,co,idnd Phone dan Rokok," katanya.
5. BLSM buat modal padat karya
Tidak hanya jajaran menteri yang memiliki pesan khusus kepada masyarakat penerima BLSM. Kepala daerah pun tidak mau ketinggalan.
"Lebih baik buat modal padat karya. Sebab dana Rp 150.000 per bulan tersebut tidak akan sepadan dengan dampak yang dirasakan masyarakat akibat naiknya harga BBM," Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Lebih baik buat modal padat karya. Sebab dana Rp 150.000 per bulan tersebut tidak akan sepadan dengan dampak yang dirasakan masyarakat akibat naiknya harga BBM," Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.