Mata Internet Dunia: 6 Pembantaian Terparah oleh dan Kepada Warga Amerika -
2. Pembantaian Virginia Tech
5. Tragedi Batman
Siapa sesungguhnya musuh warga Amerika Serikat (AS)? Siapa pula yang sesungguhnya mengancam keamanan nasional AS?
Mungkin bukan Suriah, bukan pula Iran, atau bukan pula Al Qaeda. Sebab, dari serangkaian kejadian pembunuhan terhadap warga AS di dalam negeri, tidak banyak yang dilakukan oleh negara-negara yang oleh pemerintah AS dicap mengancam keamanan nasional. Banyak kasus pembunuhan massal terhadap warga AS ternyata dilakukan oleh warga AS sendiri.
Ketika Suriah dituding oleh Presiden Barack Obama mengancam keamanan AS karena memiliki senjata kimia, justru seorang warga AS muncul membantai warga lainnya.
Ketika Iran dituduh mengancam AS karena mengembangkan nuklir, justru seorang warga AS membantai warga lainnya yang tengah asik menonton bioskop. Ketika negara-negara lain diperangi AS karena dianggap mempunyai senjata pemusnah massal, justru di dalam negeri, warga AS saling membunuh karena bebas memiliki senjata.
Sudah amat banyak kasus penembakan massal terjadi di dalam negeri AS yang dilakukan oleh warganya sendiri dan mungkin jumlahnya tidak terhitung. Dari sekian banyak kasus, ada beberapa yang membuat dunia gempar.
Gempar, bukan hanya karena jumlah korbannya yang banyak, tetapi juga karena pelakunya yang tidak diperhitungkan sama sekali. Bahkan ada yang dilakukan oleh pelajar. Berikut 6 Pembantaian Terparah oleh dan Kepada Warga Amerika:
Mungkin bukan Suriah, bukan pula Iran, atau bukan pula Al Qaeda. Sebab, dari serangkaian kejadian pembunuhan terhadap warga AS di dalam negeri, tidak banyak yang dilakukan oleh negara-negara yang oleh pemerintah AS dicap mengancam keamanan nasional. Banyak kasus pembunuhan massal terhadap warga AS ternyata dilakukan oleh warga AS sendiri.
Ketika Suriah dituding oleh Presiden Barack Obama mengancam keamanan AS karena memiliki senjata kimia, justru seorang warga AS muncul membantai warga lainnya.
Ketika Iran dituduh mengancam AS karena mengembangkan nuklir, justru seorang warga AS membantai warga lainnya yang tengah asik menonton bioskop. Ketika negara-negara lain diperangi AS karena dianggap mempunyai senjata pemusnah massal, justru di dalam negeri, warga AS saling membunuh karena bebas memiliki senjata.
Sudah amat banyak kasus penembakan massal terjadi di dalam negeri AS yang dilakukan oleh warganya sendiri dan mungkin jumlahnya tidak terhitung. Dari sekian banyak kasus, ada beberapa yang membuat dunia gempar.
Gempar, bukan hanya karena jumlah korbannya yang banyak, tetapi juga karena pelakunya yang tidak diperhitungkan sama sekali. Bahkan ada yang dilakukan oleh pelajar. Berikut 6 Pembantaian Terparah oleh dan Kepada Warga Amerika:
1. Bom di Bath School
[lihat.co.id] - Ini merupakan pembantaian paling buruk di lingkungan sekolah yang tercatat dalam sejarah Amerika Serikat. Peristiwa Bath School adalah pengebomam di Bath Township, Michigan pada 18 Mei, 1927. Sebanyak 38 siswa sekolah dasar, dua guru, dan empat orang dewasa tewas termasuk pengebomnya serta melukai 58 orang.
Pengeboman ini dilakukan oleh Andrew Kahoe. Pertama kali ia membunuh isitrinya, kemudian ia mengebom pertaniannya. Sasaran berikutnya adalah Bath Consolidated School, ia memasang bom di sekolah itu lalu meledakkannya. Setelah itu, ia bunuh diri dengan cara meledakkan diri dalam dalam mobil bak terbukanya.
Pengeboman ini dilakukan oleh Andrew Kahoe. Pertama kali ia membunuh isitrinya, kemudian ia mengebom pertaniannya. Sasaran berikutnya adalah Bath Consolidated School, ia memasang bom di sekolah itu lalu meledakkannya. Setelah itu, ia bunuh diri dengan cara meledakkan diri dalam dalam mobil bak terbukanya.
2. Pembantaian Virginia Tech
[lihat.co.id] - Kasus pembantaian di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia (Virginia Tech) terjadi pada 16 April 2007. Saat itu, seorang mahasiswa frustasi, Seung-Hui Cho, menembak kawan-kawannya di dalam kampus Virginia Polytechnic Institute and State University di Blacksburg, Virginia, AS. Sebanyak 32 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka.
Ia juga bunuh diri setelah ‘misinya’ tuntas. Peristiwa ini merupakan yang terburuk kedua yang terjadi di lingkungan sekolah di AS. Peristiwa ini memunculkan perdebatan publik mengenai pemilikan senjata api di AS.
Ia juga bunuh diri setelah ‘misinya’ tuntas. Peristiwa ini merupakan yang terburuk kedua yang terjadi di lingkungan sekolah di AS. Peristiwa ini memunculkan perdebatan publik mengenai pemilikan senjata api di AS.
3. Pembunuhan di Universitas Texas
[lihat.co.id] - Pembantaian terbesar lagi terjadi di University of Texas di Austin pada 1 Agustus 1966. Pembataian ini dilakukan oleh Charles Joseph Whitman seorang mahasiswa dan mantan anggota Marinir. Ia membunuh 16 dan melukai 32 orang. Aksi itu ia lakukan setelah membunuh istri dan mertuanya di rumah. Ia kemudian dilumpuhkan dan tewas ditembak dua polisi.
4. Pembantaian Columbine High School Massacre
[lihat.co.id] - Peristiwa pembantaian ini dikenang AS sebagai ‘Columbine High School Massacre’, terjadi pada 20 April 1999 di SMA Columbine di Colorado. Ketika itu, dua siswa Eric Harris dan Dylan Klebold membantai teman-temanya yang tengah berada di kantin.
Sebanyak 12 siswa dan satu orang guru tewas serta 21 orang luka-luka. Kedua siswa itu kemudian bunuh diri setelah menuntaskan ‘misinya’. Kasus Columbine merupakan yang terburuk ke-empat dalam sejarah pembantaian di sekolah di AS setelah pembantaian Bath School, Virginia Tech, dan pembataian University of Texas.
Sebanyak 12 siswa dan satu orang guru tewas serta 21 orang luka-luka. Kedua siswa itu kemudian bunuh diri setelah menuntaskan ‘misinya’. Kasus Columbine merupakan yang terburuk ke-empat dalam sejarah pembantaian di sekolah di AS setelah pembantaian Bath School, Virginia Tech, dan pembataian University of Texas.
5. Tragedi Batman
[lihat.co.id] - Tragedi pembantaian ini memakan 12 korban tewas dilakukan oleh seroang mahasiswa, James Eagan Holmes. Semua korban adalah penonton film Batman, The Dark Knight Rises yang tengah menonton pemutaran perdana film itu di bioskop Century 16 di Aurora, Colorado, AS, pada 20 Juli 2012.
Pembunuhan ini sangat terencana. Holmes, sang pembunuh, membeli tiket seperti penonton lainnya dan duduk di barisan paling depan. Setelah pertunjukan berlangsung 20 menit, ia kemudian keluar menunju mobilnya yang diparkir dekat pintu keluar lalu mengenakan rompi anti peluru, bantalan pengaman lutut, helm, dan memasang masker gas lalu kemudian mengambil senapan semi-otomatis.
Ia kemudian masuk lagi ke dalam gedung pertunjukkan melalui pintuk keluar. Ketika muncul di hadapan penonton lainnya, tak ada yang mencurigainya dan mengira ia berpakaian seperti itu sebagai bagian dari pertunjukkan dan ada pula yang mengira ia tengah mengerjain temannya.
Tanpa banyak bicara, ia memuntahkan isi senapannya ke arah penonton. Sebanyak 12 orang tewas karenanya. Ia diringkus di pelataran parkir di dekat mobilnya.
Pembunuhan ini sangat terencana. Holmes, sang pembunuh, membeli tiket seperti penonton lainnya dan duduk di barisan paling depan. Setelah pertunjukan berlangsung 20 menit, ia kemudian keluar menunju mobilnya yang diparkir dekat pintu keluar lalu mengenakan rompi anti peluru, bantalan pengaman lutut, helm, dan memasang masker gas lalu kemudian mengambil senapan semi-otomatis.
Ia kemudian masuk lagi ke dalam gedung pertunjukkan melalui pintuk keluar. Ketika muncul di hadapan penonton lainnya, tak ada yang mencurigainya dan mengira ia berpakaian seperti itu sebagai bagian dari pertunjukkan dan ada pula yang mengira ia tengah mengerjain temannya.
Tanpa banyak bicara, ia memuntahkan isi senapannya ke arah penonton. Sebanyak 12 orang tewas karenanya. Ia diringkus di pelataran parkir di dekat mobilnya.
6. Pembantaian Markas Angkatan Laut di Washington
[lihat.co.id] - Ini merupakan peristiwa pembantaian terakhir yang terjadi di AS dan dilakukan oleh warga AS sendiri, terjadi pada Senin pagi, 16 September 2013. Pelakunya adalah Aaron Alexis, mantan tentara yang menjadi kontraktor untuk Angkatan Laut AS.
Peristiwa terjadi di Navy Yard, yang merupakan kompleks markas sistem komando Angkatan Laut AS di Washington yang merupakan salah satu dari lima markas Angkatan Laut di AS. Kepala Staf Angkatan Laut AS juga berkantor di salah satu gedung di kompleks. Sebanyak 12 orang tewas dan 24 lainnya mengalami luka-luka.
Dari peristiwa ini terungkap bahwa polisi sebenarnya sudah tahu peristiwa ini beberapa saat setelah terdengar tembakan. Sebab saat kejadian, sebanyak empat anggota unit reaksi cepat dari kepolisian resor Capitol, Washington tengah berada di sana bahkan berpakaian lengkap dengan senapan serbu di tangan. Namun atasannya meminta mereka mundur dan tidak melibatkan diri. Padahal jika mereka bertindak, akan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan.
Peristiwa terjadi di Navy Yard, yang merupakan kompleks markas sistem komando Angkatan Laut AS di Washington yang merupakan salah satu dari lima markas Angkatan Laut di AS. Kepala Staf Angkatan Laut AS juga berkantor di salah satu gedung di kompleks. Sebanyak 12 orang tewas dan 24 lainnya mengalami luka-luka.
Dari peristiwa ini terungkap bahwa polisi sebenarnya sudah tahu peristiwa ini beberapa saat setelah terdengar tembakan. Sebab saat kejadian, sebanyak empat anggota unit reaksi cepat dari kepolisian resor Capitol, Washington tengah berada di sana bahkan berpakaian lengkap dengan senapan serbu di tangan. Namun atasannya meminta mereka mundur dan tidak melibatkan diri. Padahal jika mereka bertindak, akan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan.