Mata Internet Dunia: 5 Kisah tentang Gangguan Kejiwaan Novi Amalia -
Dokter di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur menyebut Novi Amilia mengalami gangguan jiwa akibat konsumsi zat tertentu. Model seksi itu kerap berhalusinasi dan membuat ulah. Ini cerita tentang kejiwaannya.
detikcom berhasil menemui tukang ojek yang membonceng Novi saat Novi kembali berulah pada Senin (1/7) lalu. Selama hampir dua jam perjalanan dari kawasan Setiabudi hingga Polsek Mampang Prapatan, terjadi sejumlah insiden yang membuat heboh.
Tak hanya itu, seseorang di kosan Novi juga bercerita soal perilaku sehari-harinya. Dari testimoni dua orang di atas, muncullah kisah tentang perilaku dara 25 tahun itu. Dia memang layak mendapat pertolongan.
Berikut 6 kepingan cerita tentang kejiwaan Novi Amilia:
1.Mengamuk di Kosan 'Teman'
[lihat.co.id] - Persoalan kejiwaan Novi pertama terjadi di kawasan Setiabudi, Jaksel. Suhendar, seorang tukang ojek sedang mangkal di Karet Pedurenan, Setiabudi, bercerita, tak jauh dari pangkalan, terdengar suara ribut-ribut di sebuah kosan. Ternyata di situ ada Novi yang sedang mengamuk tak karuan.
Belakangan diketahui Novi sedang mencari seseorang di dalam kos. Namun setelah dicek, ternyata nama yang disebut Novi tak ada. Model seksi itu pun disuruh pulang, namun malah berontak.
Ketika itu, Novi mengenakan kemeja putih dan celana hijau. Bajunya sudah berantakan karena sempat ada adegan tarik menarik dengan penjaga kos.
Tak diketahui secara pasti, bagaimana Novi bisa tiba di kosan tersebut. Menurut pihak kos, wanita itu hanya duduk-duduk sambil mengamuk sejak subuh.
2.Tak Tahu Arah dan Lempar Sepatu
[lihat.co.id] - Setelah mengamuk di kosan Setiabudi, Novi akhirnya dibawa oleh Suhendar menggunakan motornya. Namun Novi tak tahu arah. Sepanjang jalan, hanya menyebut 'lurus, belok, kiri, Bandung, Surabaya'. Pandangan matanya pun kosong.
Setibanya di flyover Mampang, tepatnya di turunan, Novi mulai membuat ulah. Dia membuang sepatunya ke pinggir tol sambil berteriak 'awas!'.
Untung tak ada pengendara yang terkena lemparan. Alhasil, wanita muda asal Medan itu pun 'nyeker' hingga Polsek Mampang.
3.Hendak Menyiksa Diri
[lihat.co.id] - Masih di perjalanan bersama Suhendar, Novi Amilia sempat mencoba menyakiti diri sendiri. Saat di flyover di Cawang Gatot Subroto, Novi melompat dari motor sambil berlari. Dia hendak menabrakkan dirinya ke mobil.
Sebelum sempat terjadi kecelakaan, Suhendar bisa menolong Novi dibantu pengendara lain dan seorang polantas.
Namun belum sampai di Polsek Mampang, ada insiden lagi yang membuat Suhendar geleng-geleng kepala. Tak jauh dari Gedung Trans TV dan Trans7, Novi kembali turun lagi dari motor saat macet. Dia lalu melempari pengendara lain menggunakan alat kosmetik, perlengkapan ponsel dan segala isi tasnya.
Model yang berkarier sejak usia 15 tahun ini pun naik ke boncengan motor orang lain sambil berpegangan. Seorang saksi melihat dia terseret, hingga tangannya terluka.
4.Buka Baju dan Lempar Bra
[lihat.co.id] - Ada persoalan kejiwaan lain yang mengganggu Novi. Dia bisa tiba-tiba hendak membuka bajunya dan tak segan tampil tanpa busana. Hal ini diamini oleh dokter RSKO Cibubur sebagai efek dari masalah ketergantungan zat yang dideritanya.
Benar saja, aksi Novi membuka baju terjadi saat di perjalanan bersama Suhendar. Dia membuka kancing baju dan melempar bra saat di atas motor.
Novi juga sempat mencekik leher Suhendar. Hingga akhirnya sang tukang ojek bisa mengendalikan wanita muda tersebut.
5.Berontak dan Teriak
[lihat.co.id] - Perjalanan Novi Amilia dan tukang ojek Suhendar yang penuh lika-liku berakhir di Polsek Mampang. Namun ternyata, berada di markas polisi tak membuat sang model cantik melunak. Dia masih berontak dan berteriak.
Wanita asal Medan itu sempat menolak turun dari motor. Hingga akhirnya petugas mengangkatnya dengan sedikit paksaan.
Hal lain yang membuat para petugas kaget adalah aksi Novi yang berteriak 'aku rela diperkosa polisi!' sambil berusaha kembali membuka bajunya. Untung, para petugas buru-buru mengamankannya.
Polisi tak bisa berbuat apa-apa selain membawanya ke BNN dan RSKO Cibubur. Persoalan kejiwaan di atas harus ditanggulangi hingga tuntas.