Mata Internet Dunia: 5 Fakta Miris Anak SMP yang Tega Membunuh Teman Sekelasnya - Lantaran sakit hati, seorang pelajar SMP di Bogor nekat membunuh teman satu kelasnya sendiri. Pelaku yang baru berusia 15 tahun bahkan merencanakan pembunuhan tersebut.
AL, nekat menghabisi nyawa temannya sendiri Vindi (15). Pelaku juga sempat membuang temannya yang masih dalam keadaan sekarat di sekitar Kompleks AL, Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Polisi yang mendapat laporan penemuan korban langsung berhasil menangkap pelaku. Kini AL pun terancam tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
Pembunuhan tersebut tentu sangat mengagetkan siapa saja. Seorang anak SMP tega membunuh temannya sendiri. Apa penyebabnya? Berikut lima fakta miris yang terungkap dalam kasus pembunuhan,dikutip dari Merdeka:
1. Pelaku membunuh korban karena pernah diludahi
AL, ABG berusia 15 tahun ini kalap dan nekat membunuh temannya sendiri Vindi (15) karena dendam. AL membunuh Vindi lantaran korban pernah meludahi wajahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya sering saling ledek hingga cek-cok dan pada akhirnya korban sempat meludahi wajah pelaku. Nah karena itulah pelaku dendam hingga dan berniat menghabisi nyawa korban, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9) kemarin.
AL sendiri masih duduk di bangku SMP, sedangkan korban merupakan teman sekelas pelaku.
Pelaku sendiri sudah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian dan kini terancam hukuman 15 tahun.
Pelaku diancam dengan Pasal 338 juncto 340 ancaman pidana 15 tahun penjara, tandas Irvan.
2. AL bunuh Vindi dengan terencana
Karena sakit hati, AL mengajak Vindi untuk bertemu dan menyelesaikan masalahnya. AL lalu bertemu di Kompleks AL, Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Pelaku lalu membawa golok, kayu dan pisau dalam tasnya untuk membunuh Vindi. Setibanya di lokasi, AL langsung terlibat adu mulut dengan Vindi.
Kemarahan AL menjadi-jadi, dia memukul dengan tangan dan menghantamkan balok kayu beberapa kali ke tubuh Vindi.
Tidak puas memukul korban dengan balok, pelaku kemudian mencekiknya hingga tidak berdaya, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9).
3. AL buang Vindi yang sekarat ke parit
Usai puas memukuli dan mencekik, AL lalu membuang Vindi yang masih sekarat ke parit yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi pemukulan. AL lalu pergi dengan membawa tas korban dan barang bukti benda-benda yang digunakan untuk melukai korban.
Pelaku kemudian mencekiknya hingga tidak berdaya kemudian dibuang ke parit yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempat kejadian, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9).
Sekitar pukul 22.30 WIB, korban ditemukan oleh seorang satpam perumahan yang tidak jauh dari parit.
Saat ditemukan korban dalam kondisi sekarat, kemudian di tengah perjalanan menuju rumah sakit korban sudah tak bernyawa karena mengalami luka cukup parah di bagian wajah dan kepala akibat hantaman benda tumpul, katanya.
4. AL ajak Vindi nonton reagge sebelum dibunuh
Sebelum membunuh, AL dan Vindi ternyata sempat nonton bareng acara musik reaggae, di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Usai nonton bareng AL lalu menghabisi nyawa Vindi temannya sendiri.
Dia (VD) minta dijemput dan kami janjian di depan sekolah saat itu juga kami berangkat. nonton konser musik reggae. Setelah pulang nonton konser itu saya melakukan pembunuhan, kata Al, Rabu (4/9).
Pelaku mengaku sudah membawa golok dan sebilah pisau yang disimpan dalam tas dari rumahnya. Senjata tajam itu saya peroleh dari rumah, saat janjian di depan sekolah saya masih ragu untuk langsung membunuhnya, kebetulan korban mengajak jalan dulu, katanya.
5. AL dikenal pribadi yang tertutup
Pembunuhan yang dilakukan AL (15) sangat mengejutkan pihak keluarga pelaku. Di mata keluarganya, AL adalah remaja yang tertutup selama ini.
Yadi (30), paman pelaku mengatakan keponakannya itu adalah anak kedua dari empat bersaudara. Saya kaget dan nggak menyangka kang, keponakan saya bakal senekat itu. Apalagi anak itu (pelaku) kalau di rumah tertutup sekali, kata Yadi.
Menurut dia, pelaku hidup dengan Yeti (ibunya) dan ayah tirinya. Saya sendiri tidak kenal dengan ayah kandungnya. Kalau ibunya nikah lagi, dengan buruh pabrik semen, kondisinya pas-pasan lah, bahkan ia (pelaku) kalau sekolah nggak pernah dikasih jajan, ungkapnya.
Kini AL pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Iya saya menyesal dan nggak menyangka bakal seperti ini, tutur AL tertunduk sedih.
AL, nekat menghabisi nyawa temannya sendiri Vindi (15). Pelaku juga sempat membuang temannya yang masih dalam keadaan sekarat di sekitar Kompleks AL, Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Polisi yang mendapat laporan penemuan korban langsung berhasil menangkap pelaku. Kini AL pun terancam tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
Pembunuhan tersebut tentu sangat mengagetkan siapa saja. Seorang anak SMP tega membunuh temannya sendiri. Apa penyebabnya? Berikut lima fakta miris yang terungkap dalam kasus pembunuhan,dikutip dari Merdeka:
1. Pelaku membunuh korban karena pernah diludahi
AL, ABG berusia 15 tahun ini kalap dan nekat membunuh temannya sendiri Vindi (15) karena dendam. AL membunuh Vindi lantaran korban pernah meludahi wajahnya.
Pengakuan pelaku, dirinya sering saling ledek hingga cek-cok dan pada akhirnya korban sempat meludahi wajah pelaku. Nah karena itulah pelaku dendam hingga dan berniat menghabisi nyawa korban, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9) kemarin.
AL sendiri masih duduk di bangku SMP, sedangkan korban merupakan teman sekelas pelaku.
Pelaku sendiri sudah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian dan kini terancam hukuman 15 tahun.
Pelaku diancam dengan Pasal 338 juncto 340 ancaman pidana 15 tahun penjara, tandas Irvan.
2. AL bunuh Vindi dengan terencana
Karena sakit hati, AL mengajak Vindi untuk bertemu dan menyelesaikan masalahnya. AL lalu bertemu di Kompleks AL, Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Pelaku lalu membawa golok, kayu dan pisau dalam tasnya untuk membunuh Vindi. Setibanya di lokasi, AL langsung terlibat adu mulut dengan Vindi.
Kemarahan AL menjadi-jadi, dia memukul dengan tangan dan menghantamkan balok kayu beberapa kali ke tubuh Vindi.
Tidak puas memukul korban dengan balok, pelaku kemudian mencekiknya hingga tidak berdaya, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9).
3. AL buang Vindi yang sekarat ke parit
Usai puas memukuli dan mencekik, AL lalu membuang Vindi yang masih sekarat ke parit yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi pemukulan. AL lalu pergi dengan membawa tas korban dan barang bukti benda-benda yang digunakan untuk melukai korban.
Pelaku kemudian mencekiknya hingga tidak berdaya kemudian dibuang ke parit yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempat kejadian, ujar Kapolsek Cileungsi Kompol Irvan Nurmansyah di Bogor, Rabu (4/9).
Sekitar pukul 22.30 WIB, korban ditemukan oleh seorang satpam perumahan yang tidak jauh dari parit.
Saat ditemukan korban dalam kondisi sekarat, kemudian di tengah perjalanan menuju rumah sakit korban sudah tak bernyawa karena mengalami luka cukup parah di bagian wajah dan kepala akibat hantaman benda tumpul, katanya.
4. AL ajak Vindi nonton reagge sebelum dibunuh
Sebelum membunuh, AL dan Vindi ternyata sempat nonton bareng acara musik reaggae, di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Usai nonton bareng AL lalu menghabisi nyawa Vindi temannya sendiri.
Dia (VD) minta dijemput dan kami janjian di depan sekolah saat itu juga kami berangkat. nonton konser musik reggae. Setelah pulang nonton konser itu saya melakukan pembunuhan, kata Al, Rabu (4/9).
Pelaku mengaku sudah membawa golok dan sebilah pisau yang disimpan dalam tas dari rumahnya. Senjata tajam itu saya peroleh dari rumah, saat janjian di depan sekolah saya masih ragu untuk langsung membunuhnya, kebetulan korban mengajak jalan dulu, katanya.
5. AL dikenal pribadi yang tertutup
Pembunuhan yang dilakukan AL (15) sangat mengejutkan pihak keluarga pelaku. Di mata keluarganya, AL adalah remaja yang tertutup selama ini.
Yadi (30), paman pelaku mengatakan keponakannya itu adalah anak kedua dari empat bersaudara. Saya kaget dan nggak menyangka kang, keponakan saya bakal senekat itu. Apalagi anak itu (pelaku) kalau di rumah tertutup sekali, kata Yadi.
Menurut dia, pelaku hidup dengan Yeti (ibunya) dan ayah tirinya. Saya sendiri tidak kenal dengan ayah kandungnya. Kalau ibunya nikah lagi, dengan buruh pabrik semen, kondisinya pas-pasan lah, bahkan ia (pelaku) kalau sekolah nggak pernah dikasih jajan, ungkapnya.
Kini AL pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Iya saya menyesal dan nggak menyangka bakal seperti ini, tutur AL tertunduk sedih.