7 Tipe Jomblo di Dunia Nyata

Mata Internet Dunia: 7 Tipe Jomblo di Dunia Nyata -
 Indonesia adalah salah satu negara yang strategis. Letaknya berada di antara dua samudera dan dua benua, dan menjadikan tempat ini dilewati orang-orang dari banyak negara untuk berlibur atau juga menetap. Dengan kondisi yang begitu, jumlah cewek dan cowoknya bisa dibilang cukup banyak. Gak cuma dari Indonesia aja, tapi dari Eropa, Amerika, sampai Afrika ada di sini. Tapi, entah kenapa yang jadi jomblo juga udah gak kalah banyak. Bisa dibilang, satu dari tujuh orang di Indonesia ini adalah jomblo. Tapi ternyata, jomblo-jomblo ini ada tipenya masing-masing. Penasaran? Berikut 7 Tipe Jomblo di Dunia Nyata dikutip kapanlagi  and lihat.co.id:

1. Jomblo Prinsip
Jomblo Prinsip
[lihat.co.id] - Jomblo yang satu ini selalu memiliki prinsip yang kuat dalam dirinya. Untuk bentuk prinsipnya ini bermacam-macam, mulai dari prinsip dari luar dan prinsip dari dalam. Prinsip dari dalam bagi jomblo ini adalah keinginan supaya bisa dapat pasangan sehidup semati. Jadinya, dia gak mau pacaran dulu. Supaya sekali dapet pacar, bisa langsung nikah dan gak perlu cari-cari lagi.

Ada juga sub tipe jomblo yang disebabkan oleh prinsip dari luar. Maksudnya di sini adalah prinsip yang ditanamkan kepada si jomblo. Contohnya, gak boleh pacaran karena dilarang sama orang tua, gak dibolehin pacaran sama dokter karena punya penyakit bahaya, dan lainnya. Makanya, jomblo ini susah untuk merubah prinsipnya

2. Jomblo Cakep
Jomblo Cakep
[lihat.co.id] - Kamu bakalan pernah deh ketemu sama orang yang seumur hidupnya, pacarnya itu bisa dihitung jari. Padahal, orangnya itu udah cakep, tajir pula. Tapi entah kenapa, si orang cakep ini memilih untuk jadi jomblo.

Hal ini dikarenakan si jomblo cakep ini adalah seorang tipe yang pemilih banget. Dia mau pasangannya itu yang pantes buat dia. Dia bukan nyari orang yang sama-sama cakep sih sebenarnya. Tapi lebih ke orang yang percaya diri dan gak rendah diri duluan pas jadi gebetan si jomblo ini.

Makanya, dia butuh orang yang percaya diri dan beneran menerima dia apa adanya. Untuk itu, dia memutuskan jomblo dulu sampai benar-benar ketemu dengan sosok idamannya itu.
 

3. Jomblo Aktivis
Jomblo Aktivis
[lihat.co.id] - Aktivis itu ada di mana-mana. Mulai dari aktivis lingkungan, aktivis sosial, aktivis politik, sampai aktivis single atau yang biasa disebut dengan jomblo aktivis. Tipe orang ini jumlahnya gak terlalu banyak di masyarakat. Tapi, kamu bakalan nemuin satu dua orang yang masuk tipe ini.

Jomblo aktivis bisa dibilang termasuk dalam jomblo prinsip. Bedanya, prinsip yang diterapkannya bukan dari pribadinya sendiri yang mau jomblo atau dilarang untuk pacaran. Tipe ini memutuskan jadi jomblo, supaya bisa mengabdikan dirinya di bidang yang dia suka.

Dia lebih mementingkan kegiatan berbau aktivis yang digeluti dibanding harus menghabiskan waktu buat pacaran yang menurutnya gak penting. Jomblo ini sebenarnya banyak yang mengincar karena baik hatinya. Sayangnya, dia gak mau pacaran dulu.
 

4. Jomblo Sibuk
Jomblo Sibuk
[lihat.co.id] - Mirip dengan jomblo aktivis, jomblo yang satu ini termasuk mementingkan kegiatannya yang super banyak itu. Dia gak ada waktu untuk memikirkan masalah pacaran.

Orang yang masuk dalam tipe ini, biasanya adalah orang yang punya banyak kenalan dan susaaah banget ditemuin. Kamu bakalan nemuin
orang ini punya jadwal terstruktur di dalam buku catatannya. Contoh kegiatannya itu, mulai dari rapat organisasi, kerja di kantor, belajar, sampai program sosial ke desa-desa.

Makanya, sebenarnya sih orang ini pengen juga bisa punya pacar. Bisa diajak jalan-jalan kalau lagi libur, manja-manjaan kalau udah malam, atau suap-suapan sambil makan malam. Tapi, mau gimana lagi, soalnya jomblo ini terlalu sibuk sih.
 
 

5. Jomblo Georafis
Jomblo Georafis
[lihat.co.id] - Kalau jomblo yang satu ini, sebenarnya sih bukan jomblo. Dia itu punya pacar, tapi pacarnya itu gak satu kota sama si jomblo. Bahasa kerennya sih lagi LDR atau Long Distance Relationship gitu.

Dari penelitian selama berpuluh-puluh menit yang  menemukan, bahwa jomblo geografis ini adalah jomblo  yang disebabkan perbedaan geografis antara dua jomblo. Berhubung pacarnya itu di luar kota atau beda letak geografis, orang yang LDR ini bisa masuk ke dalam jenis jomblo geografis.

Keadaannya jomblo ini bisa dibilang lebih miris dibandingkan dengan jomblo yang lainnya. Saat malam minggu, jomblo-jomblo yang lain masih ada kegiatan atau malam mingguan sama temannya, jomblo yang satu ini harus setia dengan layar handphone. Walau begitu, jomblo ini gak bersifat permanen dan dapat diperpendek masanya.
 

6. Jomblo Terselubung
Jomblo Terselubung
[lihat.co.id] - Jomblo yang satu ini statusnya agak gak jelas alias kabur. Sebenarnya, dia ini jomblo tapi terselubung. Kenapa dibilang terselubung? Ini karena statusnya yang selalu ditutup-tutupin.

Biasanya, jomblo yang satu ini gak bakalan ngaku kalau dia itu jomblo. Dia pastinya bilang kalau dia itu punya pacar, tapi di luar negeri. Dia selalu mikir, pacaran jarak dekat udah terlalu mainstream. Lagian, itu cuma alasan supaya dia gak keliatan jomblo kok.

Kamu bakalan bisa nemuin cowok kayak gini lagi makan sendirian di restoran atau lagi di cafe bareng dan foto seolah-olah dia lagi sama pacarnya. Padahal, itu tangannya dia sendiri. Rada miris sih emang. Tapi, ya mau gimana lagi. Demi harga diri gak jadi jomblo, apa pun dilakukan.
 

7. Setengah Jomblo
Setengah Jomblo
[lihat.co.id] - Di antar semua jomblo yang udah disebutkan sebelumnya, jomblo yang  satu ini agak jahat alias pengen kamu pukul kalau ketemu di jalan. Setengah jomblo adalah jomblo yang udah punya gebetan, tapi gebetannya ini gak ditembak-tembak sampai sekarang.

Bisa dibilang, tipe jomblo yang satu ini punya nama lain sebagai PHP alias Pemberi Harapan Palsu. Dia suka dekat dengan gebetannya. Bahkan, dia gak bisa hidup tanpa gebetannya itu.

Tapi, dia gak tahan dengan yang namanya komitmen. Makanya, dia selalu pengen cari orang yang untuk dijadiin TTM-an doang. Agak jahat kan? Cuma tipe yang kayak gini memang ada, jadi kamu harus hati-hati.

Related Posts: 7 Tipe Jomblo di Dunia Nyata

Blog Archive