10 Pemain Sepakbola yang di Cap paling Egois di Dunia

Mata Internet Dunia: 10 Pemain Sepakbola yang di Cap paling Egois di Dunia -
10 Pemain Sepakbola yang paling Egois di Dunia
Sejatinya sepak bola adalah permainan yang mengandalkan kerja sama tim. Namun, terkadang ada beberapa pemain yang ingin tampil lebih menonjol dibanding pemain lainnya. Ia cenderung berusaha menguasai bola sendirian atau bersikap merugikan bagi rekan setim dan klubnya.

Di antara banyak pesepakbola profesional di dunia, siapa sajakah 10 pemain yang dicap sebagai ‘pemain egois’? Berikut daftar 10 Pemain Sepakbola yang paling Egois di Dunia:

1. Arjen Robben
Arjen Robben
[lihat.co.id] - Saat mendengar kata pemain berperilaku egois di lapangan, tampaknya kita akan teringat dengan satu nama pesepakbola papan atas. 

Ya, Arjen Robben. Saat menyaksikan Bayern Munchen bertanding, setidaknya kita kerap melihat pemain sayap Belanda terus berusaha membawa bola sendirian, kemudian melepaskan tendangan kaki kiri dari jarak jauh. Padahal, saat itu rekannya berada dalam posisi yang lebih baik.

Tahun lalu, Robben berpendapat bahwa gaya bermainnya yang egois adalah suatu hal yang positif. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman, Kicker, ia mengatakan, “Keegoisan adalah kualitas.”

2. Daniel Sturridge
Daniel Sturridge
[lihat.co.id] - Daniel Sturridge berhasil mencetak 11 gol dalam 12 penampilannya di liga untuk Chelsea dan Liverpool musim lalu, dan publik Anfield tentu berharap ia akan kembali produktif di musim 2013/2014. Pemain-pemain The Reds lainnya mungkin berharap dia sedikit lebih sering mengoper bola kepada mereka.

Pemain berusia 23 tahun itu memiliki kebiasaan untuk menggiring bola sendiri ketika ia mempunyai pilihan lain, yang akhirnya direbut pemain lawan atau melepaskan tendangan yang tak tahu ke mana arahnya. Sebagian orang menganggap Sturridge adalah pemain paling egois di Premier League, setidaknya untuk saat ini.

3. Nani
Nani
[lihat.co.id] - Selama enam tahun berada di Old Trafford, winger asal Portugal sering bermain seolah-olah ia percaya bahwa dirinya adalah pemain paling penting di lapangan, bersikap cuek saat rekannya berteriak-teriak meminta bola.

Sebagai gambaran, tengok saat dia melakukan selebrasi usai mencetak gol. Sebelum memeluk rekan setimnya yang lain, dia akan melalukan backflip khas dirinya dan menunjukkan nama di bagian belakang kostumnya, untuk memperlihatkan kepada semua orang siapa yang telah bertanggung jawab atas terciptanya gol tersebut.

4. Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo
[lihat.co.id] - Cristiano Ronaldo tak pernah kehilangan rasa percaya dirinya, namun megabintang Portugal sering membiarkan keinginannya untuk mencetak gol membuat dirinya merasa lebih baik. Hal itu terjadi saat dia masih memperkuat Manchester United dan di awal kedatangannya ke Real Madrid.

Saat ini Ronaldo terlihat bermain jauh lebih baik dengan rekan setimnya. Ia tampak lebih matang setelah beberapa musim berada di Santiago Bernabeu, meski terkadang kecenderungan untuk menunjukkan kemampuan diri sendiri masih terlihat di beberapa kesempatan.

5. Luis Suarez
Luis Suarez
[lihat.co.id] - Sebagai pencetak gol tertinggi kedua di Premier League musim lalu, tak ada yang bisa meragukan kemampuan Luis Suarez untuk menemukan ruang, melewati bek dan menciptakan peluang mencetak gol. kecenderungannya untuk menguasai bola dan memamerkan kemampuannya, membuat Suarez dicap sebagai pemain yang cukup egois.

Sikap egois Suarez bukan hanya di lapangan. Kita dapat melihat dari keinginannya untuk hengkang dari Anfield demi mewujudkan ambisi bermain di Liga Champions. Salah satu cara Suarez untuk dapat meninggalkan Liverpool dengan mengkambinghitamkan sikap pers Inggris terhadap dirinya.

6. Carlos Tevez
Carlos Tevez
[lihat.co.id] - Carlos Tevez hanya mempedulikan satu hal, dan itu adalah Carlos Tevez. Striker Argentina secara kontroversial membelot dari Manchester merah ke Manchester Biru pada tahun 2009, mungkin karena The Citizens menambah bayaran sebesar 50.000 pound ke rekening banknya setiap minggu.

Carlitos benar-benar menunjukkan keegoisannya pada tahun 2011 saat ia menolak untuk masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munchen. Dia kemudian memutuskan mogok bermain di pertengahan musim, meninggalkan Inggris untuk kembali ke Argentina. Di tanah kelahirannya, ia justru menghabiskan waktu untuk bermain golf.

Setelah kembali, ia bahkan berani mengajukan bandung kepada klub yang telah menangguhkan upah dan bonus loyalitas saat dia pergi. Catatan, bonus loyalitas tampaknya tak layak diberikan kepada pemain yang meninggalkan tim selama beberapa bulan untuk kepentingan diri sendiri.

7. Robinho
Robinho
[lihat.co.id] - Pada musim panas 2008, Robinho pergi ke kantor Presiden Ramon Calderon sambil menangis, mengancam tak akan bermain saat Real Madrid menolak tawaran dari Chelsea. Pemain Brasil itu sangat gembira saat Manchester City menyelamatkannya untuk keluar dari Santiago Bernabeu dengan biaya sebesar 33,5 juta pound. 

Begitu senangnya menjadi anggota baru Manchester Biru, dalam konferensi pers pertamanya untuk City dia mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa dia senang telah bergabung dengan…….Chelsea.

8. Nicolas Anelka
Nicolas Anelka
[lihat.co.id] - Nicolas Anelka telah bermain dengan sejumlah klub besar di dunia. Pemain asal Perancis cenderung pindah dari satu klub ke klub lain karena terlibat perselisihan dengan manajer dan sikap egois dirinya.

Dia meninggalkan Madrid setelah mendapat skorsing 45 hari karena melewatkan sesi latihan. Selanjutnya, dia memutuskan untuk berpisah dengan PSG karena perbedaan pendapat yang tak kunjung terselesaikan dengan pelatih Luis Fernandez. 

Yang paling terkenal, ia bertengkar dengan pelatih Tim Nasional Perancis Raymond Domenech saat Piala Dunia 2010. Pada akhirnya Anelka memutuskan mengakhiri karirnya bersama Perancis.

9. Joey Barton
Joey Barton
[lihat.co.id] - Twitter menjadi media bagi pesepakbola Joey Barton untuk menyampaikan pendapatnya secara blak-blakan. Ketidakmampuan Barton mengendalikan emosi berdampak kepada rekan setim dan klubnya. Barton sering melakukan tindak kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan. Sanksi kurungan pun juga kerap diterimanya.

Di akhir musim 2011/2012, ia menerima kartu merah saat terlibat perkelahian dengan beberapa pemain Manchester City. Barton akhirnya dikenai hukuman larangan 12 pertandingan.

10. Samuel Eto’o
Samuel Eto’o
[lihat.co.id] - Samuel Eto’o dianggap tak pernah memikirkan klub, fans atau rekan-rekannya setimnya. Dia dianggap bermain untuk uang. Pada musim panas 2009, pesepakbola Kamerun yang telah menjuarai empat gelar liga dan dua gelar Liga Champions bersama Barcelona dan Inter Milan, menggelitik minat Manchester City. 

Tidak hanya menerima upah yang akan membuatnya menjadi pemain dengan bayaran termahal di dunia, ia juga dikabarkan menuntut biaya sebesar 13 juta pound untuk tanda tangannya.

Eto’o akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Anzhi Makhachkala, di mana ia menerima gaji bersih sebesar 20 juta euro dan membuatnya menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia.

Related Posts: 10 Pemain Sepakbola yang di Cap paling Egois di Dunia

Blog Archive