Mata Internet Dunia: 9 Klub Sepakbola yang paling tidak Disukai di Dunia -
9. Real Madrid era Ramon Calderon
Bisa dikatakan tim ini penuh omong kosong. Keinginan mendatangkan Kaka, Cristiano Ronaldo, Santi Cazorla hingga ambisi untuk bisa menang dari Liverpool di Liga Champions, puff.... Tak ada yang terbukti berhasil.
9. Arsenal 1986-1995
Kalangan media Inggris menyebut Arsenal kala itu adalah 'Arsenal Yang Membosankan'. Saat itu The Gunners masih ditangani George Graham dan bermain sangat bertahan. Bahkan saat itu ada yang menyebut Arsenal adalah Catennacio Italia ala Inggris. Kemenangan 1-0 sudah membuat Tony Adams dkk senang. Meski demikian, tiga tropi berhasil digondol, yaitu gelar Liga Inggris di tahun 1989 dan 1991, juga Piala Winner di tahun 1994.
7. Italia
Di kancah internasional, Italia adalah tim yang memiliki banyak penggemar, tapi juga banyak yang membenci. Mereka banyak disebut melakukan sepakbola negatif dengan bermain pragmatis dan ultra-defensif. Senggolan sedikit dan terjatuh adalah hal yang bisa dilakukan para pemain dan membuat geregetan.
Catenaccio masih cukup melekat dalam darah Italia. Para pemain pun juga banyak yang disiriki, karena sebagian besar punggawa timnas Italia memiliki wajah yang cukup tampan. Tak sedikit fans sepakbola wanita yang mengidolakan para pesepakbola asal Italia. Tak percaya? Tanyakan pada teman perempuan di samping Anda siapa pemain favorit mereka.
6. Manchester United Pasca-1993
Skuad Alex Ferguson terlalu dominan di Inggris. Gelar demi gelar didapat, dan memaksa tim lain gigit jari. Manchester United banyak disebut sebagai tim yang beruntung, bahkan sangat beruntung karena pada saat itu secara statistik, gol kemenangan mereka tercipta di 15 menit terakhir pertandingan, disengaja atau tidak. Entah karena sirik, iri atau memang faktanya demikian, wasit juga dinilai terlalu berpihak pada United, yang membuat mereka semakin dibenci.
5. Juventus
Jika di Inggris ada Manchester United, di Italia, Juventus menjadi pemeran antagonis-nya. Sebelum tahun 2006, mereka adalah salah satu tim paling dibenci oleh pecinta sepakbola di Italia karena dominasi mereka. Juventus juga disebut tim yang paling sering diuntungkan oleh keputusan wasit. Skandal Calciopoli 2006 menjadi puncak kebencian terhadap Juventus.
4. Yunani di Piala Eropa 2004
Yunani bisa dibilang sebagai tim penuh kejutan di tahun itu, tapi juga yang paling dibenci. Tim yang pada saat itu ditangani Otto Rehhagel memeragakan permainan ultra-defensif, karena materi pemain yang pas-pasan. Apa pun alasannya, tim lain sangat membenci klub ini lantarakan menampilan negative football atauanti-football sepanjang turnamen, hingga puncaknya bisa menjadi juara Eropa.
3. Persija Jakarta
Tim ini menjadi musuh bersama publik sepakbola di Indonesia. Dasarnya adalah guyuran dana yang cukup besar dari pemkot, namun minim prestasi. Persija juga kerap dituding banyak melakukan perjanjian di bawah tangan dengan agen mau pun pemain dalam kesepakatan transfer. Tentunya semua ini masih harus dibuktikan. Tapi, apa pun itu, Persija menjadi lebih tenar dan tak salah jika kemudian banyak yang ingin menyaksikan Persija kalah.
2. Argentina 1990
Jika anda bisa mengingatnya, penampilan Argentina di periode ini sangat tak layak melabelkan sebutan Tim Tango kepada mereka. Tak ada sepakbola ala Tango yang muncul, dan malah berubah menjadi Argentina yang membosankan. ditangani Carlos Bilardo, Argentina mengusung strategi anti-football.
Mereka hanya menerapkan bertahan total untuk mencetak gol lewat tendangan bebas, penalti atau serangan balik. Bahkan di babak gugur, Argentina mengandalkan drama adu penalti, di mana mereka bisa menang atas Yugoslavia dan Italia lewat drama tendangan 12 pas. di final, Jerman Barat menggagalkan upaya Argentina menang dengan cara tak meyakinkan itu.
1. Inter 2006 - Sekarang
Inter menjadi satu-satunya klub besar yang tak tersentuh drama Calciopoli. Padahal mereka juga sempat disebut-sebut terlibat. Alhasil, dengan sanksi yang dijatuhkan untuk Juventus, Fiorentina dan Milan, Inter melenggang sendirian ke tangga juara untuk beberapa musim. Namun sukses itu hanya berlaku di Italia.
Sementara di Eropa, status mereka tetap tim anak bawang. Hengkangnya sejumlah pemain yang terkena skandal Calciopoli ke Inter menambah tebal kebencian orang terhadap tim Massimo Moratti itu. Masuknya Jose Mourinho, yang terkenal dengan pernyataan kontroversialnya.