Mata Internet Dunia: 7 Banyolan Olga yang Mengundang Masalah -
1. Latah Sebut Alat Kelamin Pria
2. Salah Sebut, Five Minutes Jadi The Titans
3. Pelecehan Kasus Pemerkosaan Angkot
5. Dinilai Melecehkan Umat Hindu
6. Gunakan Status Janda Yuni Shara Untuk Olok-Olok Raffi
7. Sebut Febby Karina Rusak Rumah Tangga Orang
Tidak sekali atau dua kali saja komedian Olga Syahputra mendapat protes masyarakat. Beberapa guyonannya dinilai menyakiti perasaan, bermuatan sara, bahkan melecehkan kaum tertentu Protes juga datang dari para bintang tamu yang sengaja diundang di acara yang dipandu oleh Olga Namun kedatangan mereka disambut celotehan yang sedikit menyakitkan berikut 7 Banyolan Olga yang Mengundang Masalah Seperti dikutip kapanlagi Dan lihat.co.id:
1. Latah Sebut Alat Kelamin Pria
[lihat.co.id] - Karena dinilai meresahkan, Olga Syahputra pada 2009 pernah mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Meski, ucapannya hanya karena latah, namun KPI menilai sebagai perbuatan kurang baik dan melanggar aturan penyiaran
"Tidak pantas memang diucapkan. Apalagi jika dilakukan oleh seorang publik figur. Kita juga melihatnya berdasarkan pengaduan masyarakat pada bulan Mei, kata anggota KPI, Nina Mutmainnah Armando saat dihubungi
KPI, menanggapi permasalahan yang diangkat pada tayangan musik Dahsyat, usai Olga mengucapkan kata 'K' atau alat kelamin pria, usai menyaksikan aksi Limbad. Olga saat itu terkejut dengan aksi kontestan The Master yang diundang ke studio Dahsyat.
Nina menambahkan apapun alasannya, apa yang dilakukan oleh Olga tidak dapat dibenarkan meski beralasan latah. Si pembawa acara menyebut alat kelamin laki-laki selama tayang di televisi. Di negara mana pun di dunia ini baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa apapun, ini tidak diperbolehkan," ujarnya.
"Tidak pantas memang diucapkan. Apalagi jika dilakukan oleh seorang publik figur. Kita juga melihatnya berdasarkan pengaduan masyarakat pada bulan Mei, kata anggota KPI, Nina Mutmainnah Armando saat dihubungi
KPI, menanggapi permasalahan yang diangkat pada tayangan musik Dahsyat, usai Olga mengucapkan kata 'K' atau alat kelamin pria, usai menyaksikan aksi Limbad. Olga saat itu terkejut dengan aksi kontestan The Master yang diundang ke studio Dahsyat.
Nina menambahkan apapun alasannya, apa yang dilakukan oleh Olga tidak dapat dibenarkan meski beralasan latah. Si pembawa acara menyebut alat kelamin laki-laki selama tayang di televisi. Di negara mana pun di dunia ini baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa apapun, ini tidak diperbolehkan," ujarnya.
2. Salah Sebut, Five Minutes Jadi The Titans
[lihat.co.id] - Grup band Five Minutes pernah tersinggung oleh ucapan Olga Syahputra saat menjadi bintang tamu acara Dahsyat, Akhir Juni 2010. Permasalahan muncul berawal dari kelalaian Olga yang salah menyebut Five Minutes dengan band lain, The Titans.
Ditambah lagi, ketika band yang digawangi oleh Ricky, Richie, Drie, Roelhilman, dan Aria itu tampil, listrik di studio sempat padam. Olga pun sempat mengatakan kalau Five Minutes membuat acara menjadi bermasalah dan mengusir Richie dari panggung.
Ditambah lagi, ketika band yang digawangi oleh Ricky, Richie, Drie, Roelhilman, dan Aria itu tampil, listrik di studio sempat padam. Olga pun sempat mengatakan kalau Five Minutes membuat acara menjadi bermasalah dan mengusir Richie dari panggung.
[lihat.co.id] - Usai tampil Five Minutes mengaku malu dengan perlakuan Olga. Karena merasa kecewa dan dipermalukan, mereka menulis status di Twitter yang menunjukkan ekspresi kejengkelan Pihak Dahsyat, melalui produsernya, Opa mengaku sudah meminta maaf kepada pihak Five Minutes.
3. Pelecehan Kasus Pemerkosaan Angkot
[lihat.co.id] - Saat tampil di acara di Dekade Trans TV, Kamis (15/12/2011) sekitar pukul 21.30 WIB, Olga Syahputra menggunakan bahan guyonan tentang pemerkosaan di angkutan kota. Dia saat itu ditanya oleh Sule yang juga jadi pengisi acara. 'Lu jadi suster ngesot kenapa?' dan Olga yang berdandan ala hantu menjawab, 'Sepele, diperkosa di angkot'.
Saat itu memang sedang ramai, media memberitakan kasus pemerkosaan yang terjadi di angkutan kota di Jakarta. Guyonan Olga itu dinilai sebagai tindakan tidak sensitif terhadap korban yang sebenarnya sangat menderita.
Helga Worotitjan, Ketua Lentera Indonesia yakni sebuah kelompok penyemangat korban pemerkosaan, mengadukan guyonan Olga tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI pun mengaku menerima 117 pengaduan tentang guyonan Olga tersebut. KPI pun akhirnya mengundang Olga, dan Olga pun langsung meminta maaf atas gaya lawakannya tersebut.
Saat itu memang sedang ramai, media memberitakan kasus pemerkosaan yang terjadi di angkutan kota di Jakarta. Guyonan Olga itu dinilai sebagai tindakan tidak sensitif terhadap korban yang sebenarnya sangat menderita.
Helga Worotitjan, Ketua Lentera Indonesia yakni sebuah kelompok penyemangat korban pemerkosaan, mengadukan guyonan Olga tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI pun mengaku menerima 117 pengaduan tentang guyonan Olga tersebut. KPI pun akhirnya mengundang Olga, dan Olga pun langsung meminta maaf atas gaya lawakannya tersebut.
4. Sebut Pengguna Salam Sebagai Pengemis
[lihat.co.id] - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pernah menerima pengaduan masyarakat tentang lawakan Olga Syahputra yang dinilai melecehkan ucapan salam, Assalammu'alaikum.
Saat tampil di acara Pesbukers yang tayang secara live di ANTV, Secara tidak langsung Olga menyebut kalimat salam sebagai ucapan pengemis, meski saat itu bernada guyonan agar penonton tertawa.
Akibat kasus tersebut muncul tuntutan agar Olga dilarang tampi di televisi mengingat banyaknya masalah yang ditimbulkan dari ucapan-ucapannya.
Saat itu seorang menghubungi studio dan diterima oleh rekannya, Julia Perez yang menyapa penelepon dengan ucapan salam. "Assalammu'alaikum," kata Jupe saat itu.
Namun Olga dengan maksud memancing tawa menimpali salam yang diucapkan Julia Perez dengan mengatakan, "Lu Assalammu'alaikum terus ah, kayak pengemis lu."
Ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) pun bereaksi ketika mendengar celetukan Olga yang dinilai tidak sepatutnya diucapkan.
"Kita lihat dulu, motifnya mengatakan seperti itu, orang bilang salam kok dibilang pengemis, Olga harus belajar ilmu agama yang dalam," ujar Ketua DPP FPI DKI Jakarta, Habib Salim Alatas saat dihubungi wartawan,
Menurut Habib yang akrab disapa Habib Selon itu, Olga harus belajar lebih banyak lagi soal etika. Dalam melawak itu harus ada batasan, tidak semua bisa dijadikan bahan lawakan, apalagi menyangkut agama.
"Ya kita lihat gini mendukung proses hukum KPI, kita berharap Olga dengan kelalaiannya bisa belajar. Kalau bercanda pasti ada batasnya dan jangan sampai melecehkan," kata Habib.
Habib pun menjelaskan makna salam yang diucapkan itu merupakan sebuah doa, tidak pantas dibalas dengan ucapan seperti itu. "Artinya itu doa, tapi kenapa jawabnya mendoakan harus dijawabnya pengemis," tandasnya.
KPI pun memanggil ANTV dan Olga, mereka diminta untuk berhati-hati dan meningkatkan sensor. Bahkan Olga disarankan untuk tidak tampil live.
Saat tampil di acara Pesbukers yang tayang secara live di ANTV, Secara tidak langsung Olga menyebut kalimat salam sebagai ucapan pengemis, meski saat itu bernada guyonan agar penonton tertawa.
Akibat kasus tersebut muncul tuntutan agar Olga dilarang tampi di televisi mengingat banyaknya masalah yang ditimbulkan dari ucapan-ucapannya.
Saat itu seorang menghubungi studio dan diterima oleh rekannya, Julia Perez yang menyapa penelepon dengan ucapan salam. "Assalammu'alaikum," kata Jupe saat itu.
Namun Olga dengan maksud memancing tawa menimpali salam yang diucapkan Julia Perez dengan mengatakan, "Lu Assalammu'alaikum terus ah, kayak pengemis lu."
Ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) pun bereaksi ketika mendengar celetukan Olga yang dinilai tidak sepatutnya diucapkan.
"Kita lihat dulu, motifnya mengatakan seperti itu, orang bilang salam kok dibilang pengemis, Olga harus belajar ilmu agama yang dalam," ujar Ketua DPP FPI DKI Jakarta, Habib Salim Alatas saat dihubungi wartawan,
Menurut Habib yang akrab disapa Habib Selon itu, Olga harus belajar lebih banyak lagi soal etika. Dalam melawak itu harus ada batasan, tidak semua bisa dijadikan bahan lawakan, apalagi menyangkut agama.
"Ya kita lihat gini mendukung proses hukum KPI, kita berharap Olga dengan kelalaiannya bisa belajar. Kalau bercanda pasti ada batasnya dan jangan sampai melecehkan," kata Habib.
Habib pun menjelaskan makna salam yang diucapkan itu merupakan sebuah doa, tidak pantas dibalas dengan ucapan seperti itu. "Artinya itu doa, tapi kenapa jawabnya mendoakan harus dijawabnya pengemis," tandasnya.
KPI pun memanggil ANTV dan Olga, mereka diminta untuk berhati-hati dan meningkatkan sensor. Bahkan Olga disarankan untuk tidak tampil live.
5. Dinilai Melecehkan Umat Hindu
[lihat.co.id] - Saat membintangi program sitkom Wayang Bandel Olga Syahputra, bersama Jessica Iskandar, Ayu Dewi dan Yadi Sembako pernah diprotes oleh komunitas Hindu yang tergabung dalam The Hindu Center of Indonesia.
Mereka saat mengangkat tema Sastra Mahabrata, pada menampilkan dialog antara Pandawa dan Kurawa dengan latar belakang Istana Hastanipura dan Istana Indraprasta.
Peran mereka yang sebenarnya memerankan figur suci dalam kitab Weda, yaitu Yudhistira, Drupadi, Duryodhana dan Dursasana, justru bersikap main-main yang syarat pelecehan. Kata-kata kasar dari dialog tidak mencerminkan tokoh suci, bahkan jauh dari nilai kepatutan.
"Seniman itu harus punya sense of belonging. Mereka sering ke Bali harusnya mereka tahu patung-patung gitu ya, jadi artis jangan bodoh dan goblok gitu. Saya lebih ke penulis skenario, Mahabarata itu bukan dongeng," tutur Arya Wedakarna di Komala's Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat,
Apa yang disajikan Wayang Bandel dianggap sebagai pelecehan, dan umat Hindu Indonesia berhak mempermasalahkannya, sebagai bagian dari hak warga negara. Arya pun mengirimkan somasinya kepada pihak Trans TV.
Mereka saat mengangkat tema Sastra Mahabrata, pada menampilkan dialog antara Pandawa dan Kurawa dengan latar belakang Istana Hastanipura dan Istana Indraprasta.
Peran mereka yang sebenarnya memerankan figur suci dalam kitab Weda, yaitu Yudhistira, Drupadi, Duryodhana dan Dursasana, justru bersikap main-main yang syarat pelecehan. Kata-kata kasar dari dialog tidak mencerminkan tokoh suci, bahkan jauh dari nilai kepatutan.
"Seniman itu harus punya sense of belonging. Mereka sering ke Bali harusnya mereka tahu patung-patung gitu ya, jadi artis jangan bodoh dan goblok gitu. Saya lebih ke penulis skenario, Mahabarata itu bukan dongeng," tutur Arya Wedakarna di Komala's Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat,
Apa yang disajikan Wayang Bandel dianggap sebagai pelecehan, dan umat Hindu Indonesia berhak mempermasalahkannya, sebagai bagian dari hak warga negara. Arya pun mengirimkan somasinya kepada pihak Trans TV.
6. Gunakan Status Janda Yuni Shara Untuk Olok-Olok Raffi
[lihat.co.id] - Olga Syahputra beberapa kali kesempatan mengejek hubungan asmara yang terjalin antara rekan kerjanya, Raffi Ahmad dengan penyanyi Yuni Shara. Salah satunya saat Yuni didatangkan sebagai bintang tamu untuk memberikan kejutan ulang tahun Raffi.
Hubungan Raffi dan Yuni saat itu terjalin dengan beda usia 15 tahun. Status Yuni sebagai janda dua kali dengan dua anak, kerap dijadikan bahan guyonan oleh Olga, hingga membuat Yuni tersinggung.
Hubungan Raffi dan Yuni saat itu terjalin dengan beda usia 15 tahun. Status Yuni sebagai janda dua kali dengan dua anak, kerap dijadikan bahan guyonan oleh Olga, hingga membuat Yuni tersinggung.
[lihat.co.id] - Yuni sendiri dengan nada bercanda pernah memarahi Olga atas guyonan-guyonan itu. Namun Olga di kesempatan lain, tetap menggunakan guyonan tersebut.
7. Sebut Febby Karina Rusak Rumah Tangga Orang
[lihat.co.id] - Olga Syahputra dilaporkan oleh seorang dokter bernama Febby Karina ke Sentral Pelayanan Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pada Rabu, 19 Juni 2013. Dia dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik, fitnah, dan perbuatan tidak menyenangkan. Selain itu, Olga juga dijerat dengan UU ITE.
Laporan bernomor LP/2077/IV/2013/PMJ/Dit reskrimum itu merupakan buntut dari banyolan Olga di syuting acara Pesbukers di Studio ANTV Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan.
Pelapor yang sekaligus korban awalnya diundang ke TKP oleh saksi 2, yakni Kartika Putri untuk melakukan perawatan. Lalu, pelapor ditarik ke set oleh saksi 2 secara tiba-tiba. Saat ditarik ke set, terlapor yakni Olga mengatakan bahwa pelapor adalah milik dari saksi 3 bernama Yudi yang merupakan karyawan ANTV.
Tak sampai di situ, terlapor atau Olga juga mengatakan bahwa saksi 3 telah makan bersama dengan pelapor. Lalu saksi 3 pulang pukul 11 malam adalah jalan dengan pelapor. Hingga terlapor memfitnah pelapor dengan mengatakan membuat kacau rumah tangga orang Mendengar ucapan Olga, Febby pun langsung menangis di acara yang disiarkan secara live itu.
Laporan bernomor LP/2077/IV/2013/PMJ/Dit reskrimum itu merupakan buntut dari banyolan Olga di syuting acara Pesbukers di Studio ANTV Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan.
Pelapor yang sekaligus korban awalnya diundang ke TKP oleh saksi 2, yakni Kartika Putri untuk melakukan perawatan. Lalu, pelapor ditarik ke set oleh saksi 2 secara tiba-tiba. Saat ditarik ke set, terlapor yakni Olga mengatakan bahwa pelapor adalah milik dari saksi 3 bernama Yudi yang merupakan karyawan ANTV.
Tak sampai di situ, terlapor atau Olga juga mengatakan bahwa saksi 3 telah makan bersama dengan pelapor. Lalu saksi 3 pulang pukul 11 malam adalah jalan dengan pelapor. Hingga terlapor memfitnah pelapor dengan mengatakan membuat kacau rumah tangga orang Mendengar ucapan Olga, Febby pun langsung menangis di acara yang disiarkan secara live itu.