Mata Internet Dunia: 4 Kisah Polisi Tewas saat Menjalankan Tugasnya -
Kapolsek Dolok Pardamean Polres Simalungun AKP A Siahaan menggerebek kawasan perjudian di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamen, Simalungun, Sumut, Rabu (27/3) malam. Namun nahas, Kapolsek malah tewas dalam penggerebekan itu.
Saat digerebek, para pelaku melarikan diri, namun sialnya oleh istri salah seorang pelaku, Siahaan diteriaki maling. Siahaan pun tewas dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya.
Teriakan itu diduga memantik perhatian sekaligus amarah warga. AKP Andar Yonas Siahaan terjebak dan langsung jadi bulan-bulanan warga. Dia tewas di tempat. Tiga anggotanya berhasil menyelamatkan diri.
Polisi bergerak cepat mengungkap kasus penganiayaan Andar Siahaan (51). Sebanyak 16 warga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dua orang anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara tewas pada akhir Februari 2012 lalu setelah dianiaya dan dibakar massa di Desa Lau Bekri, Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Brigadir Ricardo Sitorus dan Brigadir Christian Marko diserang massa ketika hendak menangkap seorang bandar toto gelap.
Kejadian bermula saat lima polisi menunggang Innova bermaksud menangkap seorang seorang bandar toto gelap berinisial K di Lau Bekri. Ketika hampir mencokoknya, tiba-tiba K meneriaki kelima polisi itu maling.
Masyarakat yang mendengar teriakan K langsung mengejar kelima polisi tersebut. Tiga polisi, yakni Albertus Zebua, Bambang Irwanto, dan Moses Mindo Purba, lolos dari kejaran warga, namun Ricardo dan Christian nasibnya nahas. Mereka tertangkap dan dianiaya massa.
Tak hanya itu, warga yang marah memasukan keduanya yang sudah lemas ke dalam mobil Innova. Mobil itu kemudian dibakar massa. Kedua polisi itu pun gugur di dalam mobil.
Anggota Resmob Polda Jateng AKP Yahya R Lihu tewas setelah terjun ke jurang bersama tersangka yang diburunya. AKP Yahya ikut tertarik karena tangan keduanya sama-sama terikat dengan borgol.
Saat peristiwa terjadi di Desa Petung, Kecamatan Windusari Kab Magelang, Kamis (25/7) sekitar pukul 02.00 WIB, tangan kanan tersangka Munyaroh (45) terborgol dengan satu lobang borgol terikat ke tangan kiri AKP Yahya.
Tiba-tiba saja Munyaroh menjatuhkan diri ke dalam jurang sedalam 50 meter. AKP Yahya tak kuasa menahan beban Munyaroh. Diapun ikut terseret jatuh ke dalam jurang.
Kala itu Tim Ditreskrimum Polda Jateng yang dipimpin AKP Yahya membawa tersangka Munyaroh pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang. Tersangka juga terkait dengan hilangnya Yolanda Irfan (putra Prof Dr Barda Nawawi).
Sungguh nahas nasib Bripda Jefrry Runtoboy. Jefry tewas diberondon 14 tembakan oleh orang tak dikenal saat melakukan tugas pengamanan di desa Milineri, distrik Wenan, Papua.
"Jam 10.30 WIT anggota reserse Tolikara, Bripda Jefrry L Runtoboy yang sedang melaksanakan Pam pengaspalan ditembak oleh sekelompok orang tak di kenal. Akibat peristiwa tersebut korban meninggal dunia dengan luka tembakan sebanyak 14 kali tembakan," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Wachyono, Senin (10/9).
Selain itu, sejumlah barang bukti ditemukan di TKP penembakan. Kini polisi juga tengah memintai keterangan beberapa saksi. Sejumlah proyektil bersarang di tubuhnya Jefrry.
"Kena punggung 5 kali, leher 1 kali, rusuk kiri 1 kali, perut bagian kanan 4 kali, dada kanan 1 kali, lengan kanan 1 kali dan bawah mata kanan 1 kali. Proyektil yang ditemukan di tubuh korban sebanyak 2 butir, masing-masing pada bagian dada kanan 1 butir dan pada bagian punggung belakang 1 butir," tutupnya.
Sejumlah kisah tragis dialami oleh para anggota kepolisian saat menjalankan tugas. Ada yang selamat, namun ada juga yang kembali tinggal nama. Jasa para prajurit yang gugur itu akan selalu dikenang.
Berprofesi sebagai polisi yang berhadapan dengan penjahat memang memiliki risiko. Terlebih sekarang ini banyak para bandit yang membekali dirinya dengan senjata api. Mereka semakin nekat melawan para aparat.
Tercatat ada sejumlah kejadian yang menewaskan bintara hingga perwira polisi. Mungkin ini bisa jadi pengalaman agar polisi lebih berhati-hati dalam bertindak. Jangan sampai ada lagi prajurit yang meninggal dunia.
Berikut 4 cerita tragis polisi yang tewas saat menjalankan tugas,dikutip dari Merdeka:
Berprofesi sebagai polisi yang berhadapan dengan penjahat memang memiliki risiko. Terlebih sekarang ini banyak para bandit yang membekali dirinya dengan senjata api. Mereka semakin nekat melawan para aparat.
Tercatat ada sejumlah kejadian yang menewaskan bintara hingga perwira polisi. Mungkin ini bisa jadi pengalaman agar polisi lebih berhati-hati dalam bertindak. Jangan sampai ada lagi prajurit yang meninggal dunia.
Berikut 4 cerita tragis polisi yang tewas saat menjalankan tugas,dikutip dari Merdeka:
1. Kapolsek Dolok Pardamean tewas ditusuk
Kapolsek Dolok Pardamean Polres Simalungun AKP A Siahaan menggerebek kawasan perjudian di Desa Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamen, Simalungun, Sumut, Rabu (27/3) malam. Namun nahas, Kapolsek malah tewas dalam penggerebekan itu.
Saat digerebek, para pelaku melarikan diri, namun sialnya oleh istri salah seorang pelaku, Siahaan diteriaki maling. Siahaan pun tewas dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya.
Teriakan itu diduga memantik perhatian sekaligus amarah warga. AKP Andar Yonas Siahaan terjebak dan langsung jadi bulan-bulanan warga. Dia tewas di tempat. Tiga anggotanya berhasil menyelamatkan diri.
Polisi bergerak cepat mengungkap kasus penganiayaan Andar Siahaan (51). Sebanyak 16 warga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
2. Dua bintara dibakar massa
Dua orang anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara tewas pada akhir Februari 2012 lalu setelah dianiaya dan dibakar massa di Desa Lau Bekri, Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Brigadir Ricardo Sitorus dan Brigadir Christian Marko diserang massa ketika hendak menangkap seorang bandar toto gelap.
Kejadian bermula saat lima polisi menunggang Innova bermaksud menangkap seorang seorang bandar toto gelap berinisial K di Lau Bekri. Ketika hampir mencokoknya, tiba-tiba K meneriaki kelima polisi itu maling.
Masyarakat yang mendengar teriakan K langsung mengejar kelima polisi tersebut. Tiga polisi, yakni Albertus Zebua, Bambang Irwanto, dan Moses Mindo Purba, lolos dari kejaran warga, namun Ricardo dan Christian nasibnya nahas. Mereka tertangkap dan dianiaya massa.
Tak hanya itu, warga yang marah memasukan keduanya yang sudah lemas ke dalam mobil Innova. Mobil itu kemudian dibakar massa. Kedua polisi itu pun gugur di dalam mobil.
3. Tewas diseret penjahat ke jurang
Anggota Resmob Polda Jateng AKP Yahya R Lihu tewas setelah terjun ke jurang bersama tersangka yang diburunya. AKP Yahya ikut tertarik karena tangan keduanya sama-sama terikat dengan borgol.
Saat peristiwa terjadi di Desa Petung, Kecamatan Windusari Kab Magelang, Kamis (25/7) sekitar pukul 02.00 WIB, tangan kanan tersangka Munyaroh (45) terborgol dengan satu lobang borgol terikat ke tangan kiri AKP Yahya.
Tiba-tiba saja Munyaroh menjatuhkan diri ke dalam jurang sedalam 50 meter. AKP Yahya tak kuasa menahan beban Munyaroh. Diapun ikut terseret jatuh ke dalam jurang.
Kala itu Tim Ditreskrimum Polda Jateng yang dipimpin AKP Yahya membawa tersangka Munyaroh pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang. Tersangka juga terkait dengan hilangnya Yolanda Irfan (putra Prof Dr Barda Nawawi).
4. Diberondong 14 tembakan
Sungguh nahas nasib Bripda Jefrry Runtoboy. Jefry tewas diberondon 14 tembakan oleh orang tak dikenal saat melakukan tugas pengamanan di desa Milineri, distrik Wenan, Papua.
"Jam 10.30 WIT anggota reserse Tolikara, Bripda Jefrry L Runtoboy yang sedang melaksanakan Pam pengaspalan ditembak oleh sekelompok orang tak di kenal. Akibat peristiwa tersebut korban meninggal dunia dengan luka tembakan sebanyak 14 kali tembakan," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Wachyono, Senin (10/9).
Selain itu, sejumlah barang bukti ditemukan di TKP penembakan. Kini polisi juga tengah memintai keterangan beberapa saksi. Sejumlah proyektil bersarang di tubuhnya Jefrry.
"Kena punggung 5 kali, leher 1 kali, rusuk kiri 1 kali, perut bagian kanan 4 kali, dada kanan 1 kali, lengan kanan 1 kali dan bawah mata kanan 1 kali. Proyektil yang ditemukan di tubuh korban sebanyak 2 butir, masing-masing pada bagian dada kanan 1 butir dan pada bagian punggung belakang 1 butir," tutupnya.